Pages - Menu

Monday 30 November 2015

Liburan Ke Singapura? Aing juga mau, Ruh! BURUH!

Sekian banyak penduduk Indonesia, sebagian besar bekerja sebagai buruh. Seenggaknya, itu yang gue liat di lapangan. banyak orang-orang yang akhirnya milih kerja sebagai buruh, entah karena emang kerjaan susah atau udah gak mau ribet sama yang lain-lain, secara seperti kita tahu buruh tiap bulan dapet gaji yang fix, beda kalo misalnya mereka milih sebagai wirausahawan (mungkin dagang) yang kemungkinan bakal naik turun pendapatannya.

Dan akhir-akhir ini rame banget berita tentang tuntutan para buruh. Dari banyak tuntutan sih, yang tergambar jelas ya gak jauh-jauh dari gaji, mereka nuntut kenaikan gaji. Buat gue, itu masih dalam batas wajar mengingat setiap tahun inflasi gak bisa dihindari kan? Mungkin sekarang makan satu porsi mie ayam bisa 10 ribu, tahun depan? Siapa tahu jadi 12 ribu. Kasarannya seperti itu (jangan dibaca kayak Syahrini oy!)..

Dan sebelum gue melangkah lebih jauh, di tulisan gue kali ini sebenernya gue mau menyoroti tentang berita yang sempat rame di beranda Facebook gue tentang gimana buruh nuntut tentang rekreasi. Yang anehnya, isinya itu lho. Gue coba copasin ya:
  1. Wisata ke Singapura dan Universal Studio (2 kali setahun).
  2. Cicilan Motor Kawasaki Ninja RR 2014.
  3. Cicilan iPhone 6.
  4. Cicilan KPR rumah (minimal tipe 72).
  5. Cicilan Notebook (minimal prosesor i7, RAM 4GB).
  6. Biaya nonton bioskop 21 atau Blitz Megaplex (minimal 1 kali seminggu), sekaligus biaya parkir di mal atau ongkos taksi.
  7. Biaya pendaftaran dan tutup poin bulanan MLM.
  8. Biaya ganti rugi judi togel dan sepakbola (terutama saat big match).
  9. Biaya tiket CD dan handshake bersama personel JKT48 (1 kali sebulan).
  10. Rekreasi dan pijat refleksi di Hotel Alexis (1 kali sebulan).
Gimana ceritanya tuh? Gatel dong gue pengen cari sumber beritanya, gak mungkin gue telen mentah-mentah apa yang gue bacar, apalagi di dewasa ini, "Hoax dibuat oleh orang kurang kerjaan, diterima oleh orang malas, dan disebarkan oleh orang bodoh."

Gak ada buruh Indonesia di sini, ini cuma nyomot dari wisatasingapura.web.id


Dan eng ing eng, ternyata situs yang nyebarin berita tersebut adalah situs posronda.net, yang mana situs ini memang dibuat sebagai situs pembuat satir, alias situs candaan, lelucon, buat lucu-lucuan aja. Persis sama dengan situs barat weeklyworldnews.com, sama theonion.com.
So, kabar tentang tuntutan buruh yang "gila" ini tidaklah benar. Jadi kalo ada yang nyebarin lagi, besok-besok dibaca, ditelusuri dulu dari mana sumbernya. If u know just a little bit, please don't talk too much, isn't it?

Dan gue rasa segini aja tulisan gue. Buat para buruh, ya gue berharap semoga mereka tuntut apa yang pantas mereka tuntut dari perusahaan, jangan hidup hedon, hidup dengan gengsi tanpa batas tiada akhir. Beli kendaraan bermotor yang cicilan perbulannya hampir segede gajinya. Dan akhirnya makin lama makin minta gaji yang angkanya bikin melek sampe pagi ngelebihin orang minum kopi 2 jamban. Ok, negara kita emang pendapatan per kapitanya kecil, itu fakta tapi kalo semua ditanggapi dengan rasa syukur, pasti semuanya cukup. Ya cukup. Terkadang cukup itu lebih baik daripada berlebih, dan jelas lebih baik daripada kekurangan.

Dan buat yang enek sama para buruh, karena mungkin baca tuntutan-tuntutan mereka, tolong lebih cermat dalam melihat berita ya. kadang ada berita yang gak relevan di lapangan. Kasihan juga buruhnya, yang salah mungkin sebagian kecil, tapi yang kena imbas semua buruh cuma karena sama-sama dibawah payungan "buruh." Jangan semua digeneralisir. Dan satu lagi, hal kecil yang mungkin harus gue kasih tau ke kalian, buruh biasanya, gue bilang biasanya ya, itu dinaungi sama serikat pekerja, itu yang bikin mereka kuat. KPSI, SPSI, KSPI, FSPSI, GSBI, dll. Itu kalo gue bikin daftar lengkapnya mungkin jari gue keriting. Haha

Dan satu hal yang masih gue tunggu dari perjuangan para buruh adalah tentang dihapuskannya sistem outsourcing yang nyiksa, asli nyiksa banget pekerja. Mungkin buat kalian yang kerjanya di kantoran dan dapet kerja tetap tanpa kontrak, bukan jadi soal, tapi kalo kalian kayak buruh yang kerja kontrak dan saat abis kontrak harus cari kerja lagi sementara umur kalian terus bertambah, gimana? Gak bisa bayangin? Yaudah, bayangin aja diri kalian kawin kontrak gaes. Haha

Wednesday 8 July 2015

Ketika Manusia Jatuh Cinta

Buta, itu normal untuk seseorang yang sedang jatuh cinta. Apapun tentang dirinya pasti terasa positif. Disakitin, malah dinikmatin. Dicubit, senengnya minta ampun. Dimarahin, bersyukur karena dipikirnya perhatian. Ya, itu gak salah. Cinta itu anugerah Illahi. Yang gue yakin semua orang punya rasa itu.

Pernah ngalamin gimana kita dikecewain sama dirinya tapi kita terus maafin? Atau saat dirinya berubah menjadi pribadi yang begitu tidak menyenangkan tapi kita terus berusaha menganggapnya bukan suatu masalah? Kalo kita gak pernah ngalamin, minimal kita pernah denger rengekan sahabat kita tentang doinya yang begini-begitu. Dan kita sebagai sahabat cuma bisa dengerin dan sekalipun kasih masukan ya ada kemungkinan dia gak akan denger. Sekali lagi, cinta itu buta.

Gue bukan mau bahas tentang gimana ngadepin orang yang buta karena cinta di sini. Tapi gue mau kita semua berkaca, apakah kita pernah mengalami hal yang sama? Apakah kita pernah buta karena cinta? Pada siapakah itu?

Cinta membuat sesorang buta, yang akhirnya membuat dirinya gila. Sering kan denger berita orang yang bunuh diri karena ditinggal pacarnya? Atau karena ditolak cintanya? Nah kesalahan terbesar manusia adalah karena mereka mencintai dunia seisinya melebihi penciptanya. Bukankah Rasulullah pernah bersabda dari zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu:


Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)

Ya begitulah. Kita terkadang terlalu mencintai dunia seisinya melebihi penciptanya. Padahal, yang ngasih rizki, nikmat sehat, umur panjang, jodoh, dan segala hal semuanya Allah. Itu kenapa banyak orang kaya yang tetep ngerasa kekurangan padahal anakanya cuma satu. Tapi banyak juga orang yang serba kekurangan sebenernya tapi tetep cukup buat neghidupin keluarga yang anaknya belasan. Ada yang begitu? ADA!

Tau Terry Puteri kan? Yang dulu sering banget syuting pake baju seksi, ya tuntutan pekerjaan pastinya karena dia host acara olah raga. Dan sekarang, dirinya mutusin buat pakai hijab dan mutus semua kontrak yang gak sesuai sama dirinya. Dan tau apa yang dia bilang? “Aku sekarang nganggur, di rumah aja. Gak syuting kecuali ada yang ngundang. Aku gak takut gak ada pemasukan, karena aku udah pasrahin ke Allah, rizki udah diatur. Aku ngelepasin beberapa sumber pendapatanku demi ngejalanin kewajiban dari Allah. Jadi pasti bakal diganti yang lebih baik nantinya.”

Itu salah satu contoh bagaimana seseorang yang sudah bisa mencintai dengan benar. Bisa gak sih kita mulai sekarang ngutamain Allah di atas segalanya? Yuk kita inget-inget, sholat kita udah bener belum, khusyuk belum, ikhlas belum karena murni cinta sama Allah? Jangan jauh-jauh kesitu dulu deh, apakah sholat kita udah gak bolong-bolong, apakah sholat kita di awal waktu, apakah sholat kita rutin ke mushola atau masjid? Or in another case, saat kita ditempa musibah, apakah kita ikhlas ngehadapin semuanya atau malah menyalahkan Allah? Atau saat kita ditempa musibah kita bakal ngedeket sama Allah minta diangkat, dimudahkan, tapi kemudian lupa sama Allah saat kita kembali pada posisi yang enak dan nikmat?

Yuk mulai sekarang cintai Allah di atas segalanya. Masa iya, ngegame, nonton tv, main gadget berjam-jam bisa tapi masuk jam sholat gak cepet-cepet ambil wudhu dan sholat tapi malah ntar-ntaran sampai akhirnya kelewatan jam sholatnya. Atau saat pacar minta jemput dan langsung berangkat tapi adzan di mushola atau masjid manggil, kita gak bisa ke sana. Trus yuk jangan dijadiin pajangan Al Qur’an nya, masa iya baca komik baca novel sanggup ratusan bahkan ribuan halaman dalam sehari, sedangkan satu ‘ain Al Qur’an per hari aja gak bisa? Atau saat kita banyak pegang uang entah dari gajian atau dikasih orang tua, kita bisa beli segala tetek mbengek hal-hal yang kita sukai yang harganya mahal-mahal tapi kita gak bisa nyisihin sebagian uang kita buat yang kekurangan diluar sana yang bahkan buat sekedar makan aja sulit.

Gue pribadi masih jauh dariapa yang gue tulis di sini, itu kenapa gue tulis semua ini, buat reminder ke diri gue sendiri juga, buat bahan evaluasi diri gue juga sendiri.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Tulisan ini terinspirasi dari tausiyah Mustapha dari Debu di acara AKSI pagi ini tanggal 8 Juli 2015.


Cintailah dunia secukupnya, karena harta benda kita tidak dibawa mati. Yang kita bawa hanyalah selembar kain kafan sebagai pakaian kita dan segala amal perbuatan kita sebagai kunci surga kita di dunia yang kekal nantinya.

Tuesday 2 June 2015

Selamat Datang Juni 2015



Kayaknya udah begitu lama gue biarin blog kesayangan gue ini gak ada tulisan dari gue lagi. Berasa udah bertahun-tahun aja gue ninggalin ini blog. Ya seperti biasa, gue jahat banget sama blog gue, ngadu kalo lagi susah aja. Pas seneng aja lupa. Haha

Gue gak makan dari kemarin, sekian hari gue gak makan. Gue gak nafsu makan sebenernya. Kangen someone gitu lah sebenernya. Kepikiran guenya. Weekend gue sih pergi emang gak di rumah, gak makan, gak sarapan. Padahal gak sarapan adalah suatu hal yang haram banget buat gue. Gue yang selalu marah denger orang bilang “gue gak sarapan”. Oh c’mon, u need dat, stupid! Haha ironi, gue juga gak sarapan dari kemarin. Ya, gue gak makan emang beberapa hari ini, yang gue inget gue cuma nyemil mie mentah yang gue remukin, keripik, sama jajanan si Sabda, adek gue yang paling kecil.
Sekarang jam setengah 4 pagi, gue melek, perut gue sakit. Apa gara-gara kopi yang tadi gue minum sebelum ketiduran? Iya, badan gue panas, tapi kaki gue dingin kayak mayat kata nyokap, makanya gue bikin kopi. Ah yasudahlah, pada dasarnya emang perut gue lagi sakit, melilit. Haha

Btw, gue lagi dengerin lagu-lagu Westlife, karena kemarin gue nemuin CD Westlife yang dibeliin bokap 15 tahun lalu dan masih work. Ya, lumayanlah buat nemenin gue malem ini, eh ini malem apa pagi buta istilahnya? Haha. Gue sebenernya mau minta someone yang lu udah tau siapa pastinya nemenin gue sekarang. Tapi biarinlah, dia istirahat, pasti dia capek di sana. Gak mungkin gue ganggu waktu istirahat dia cuma buat denger rengekan gue yang pastinya gak dia suka, haha. I know u, babe. U’ll be hate that, so better me to write this and let u taking some rest.

Udah ya gue nulisnya, perut gue gak bisa diajak kompromi. Gue coba tidur lagi ditemenin lagu-lagunya Westlife. I Don’t Wanna Fight kayaknya enak. Ya semoga ntar pagi gue udah enakan. I mean bukan cuma badan gue tapi hati dan perasaan gue, semoga bidadari gue balik lagi nemenin gue jalanin hari-hari yang jujur harus gue bilang berat, berat banget. Meskipun gue udah coba buat anggep semua ringan, tapi sebenernya berat banget, bahkan sikon saat ini udah tergolong masa tersulit gue. Gue cuma inget apa yang gue bilang ke dia dulu, “Laki-laki selalu punya cara buat nge-fix dirinya sendiri.”

Gue tau dia gak bakal baca tulisan gue ini, tapi ntar biar gue sms dia suruh baca. Haha
Hari ini libur ya? Yah, gue harus ke warnet, gimanapun keadaan gue ntar pagi. Gue kangen DOTA, karena hari Minggu kemarin gue cuma bisa setengah hari di warnet, bikin gue gak bisa cast sampe malem terus Senin kemarin gue harus istirahat di rumah seharian di kamar pake selimut bikin gue gak bisa ngurusin turney yang gue bikin.

*Tulisan ini ditulis jam setengah 4 pagi, dan baru gue post siang. Karena gak ada koneksi internet di rumah.

Wednesday 25 March 2015

Passion, Atau Pendapatan Semata?

Mumpung gue gak ada kerjaan nih, gue mau nulis dengan salah satu tema favorit gue, tema yang kalo dibahas sebenernya gak abakal ada endingnya. Ya, lu bisa tarik kesimpulan sendiri apa yang bakal gue tulis dari judul yang gue kasih di atas.

Ok, sebelumnya gue mau cerita saat ini gue nganggur. Kerjaan gue sebulan terakhir cuma di depan komputer aja. Meskipun gue bilang nganggur, gue gak sepenuhnya nganggur. Ada beberapa hal yang gue kerjain di depan komputer itu sendiri. Selain "kerjaan rutin" main DOTA haha, gue kemarin baru aja diajak sama salah satu tim caster DOTA baru namanya Eclipse Howl Studio. Gue disitu jadi artist, tukang bikin desain lah intinya. Awalnya gue cuma iseng bikinin logo buat mereka, akhirnya diajak masuk tim, okelah gue sanggupin. Toh gue gak sendiri, ada si Bella yang bantuin gue. Disitu enak sih anak-anaknya, dan kemarin gue disuruh bikin poster turnamen DOTA, dapet 7 bundle. Ada sih yang not tradeable ada juga yang tradeable. Itu yang tradeable kalo gue jual jadi duit deh, tapi yaudahlah biar aja, gue tipe orang yang ngejaga yang gue dapet karena gue ngajaga kisahnya sih jadi ya biar aja ada di inventory gue.

Ok, yang di atas tadi buat sedikit pemanasan aja, yang di bawah ini bakal gue jelasin tentang judul tulisan gue ini.

------------------------------------------------------------

"Hari gini kerja ngikutin passion? Gak makan lo!"

"Hidup cuma sekali, kok ya masih aja banting tulang nyari duit. Nikmatin hidup lu dikit aja!"

Nah lho, yang satu nyuruh kerja mikirin pendapatan. Yang satu suruh jangan ngoyo-ngoyo. Sebenernya, mana sih yang lebih pantes kita perjuangin? Lu banting tulang, capek, seolah gak ada istirahat, berpuluh-puluh tahun. Atau lu kerja ya senikmatnya lu tapi ya mungkin yang lu dapet pas-pasan entah cukup apa gak buat nyambung hidup tapi ya gitu lu bakal punya kepuasan di diri lu.

Inget gak dulu kta kecil ditanyain cita-citanya jadi apa? Nah, menurut lu buat apa ditanyain kayak gitu? Cuma buat gaya-gayaan? Cuma buat ngeliat imajinasi anak kecil? Di mata gue, gak! Pertanyaan tentang cita-cita adalah salah satu bukti kalo tiap manusia punya passion dalam hidup. Kepingin inilah, itulah, bahkan untuk belasan atau puluhan tahun mendatang. Nah, terus kenapa banyak orang tua yang ngotot anaknya suruh kerja ini itu, kerja yang gak pas sama passion si anak yang udah beranjak dewasa sekarang? Satu hal yang gue tangkep, itu karena dunia ini begitu materialistis, hampir semua butuh uang di dunia ini. Gak nyalahin orang tua juga, mereka nyuruh kita kerja yang lebih realistis juga buat kita sendiri, tapi kalo kitanya gak bahagia, capek, tekanan batin, dan teman-temannya, gimana? Sama kayak lu cowok, lu normal, tapi lu dipaksa buat jadi homo. Ya, orang lain mah cuma ngeliat aja, gak ada yang peduli lu mau bisa bikin anak apa gak.

Passion itu suatu hal yang bener-bener bisa bikin lu nikmatin hidup kalo lu mau perjuangin. Mau contoh? Lu pengen punya console game, lu nabung, meskipun lama akhirnya kebeli. Lu cinta sama seseorang, nah lu diem aja gak PDKT gak nyatain cinta, dapet gak tuh cinta lu? Nah itu dia passion! Ngebikin hidup lu jadi hidup, ngebikin hidup lu ada tujuan. Passion lu itu di mata orang gak ada harganya, tapi di diri lu? Mungkin passion lu itu hidup lu. Saat orang cuma komentar "ah dia mah ngegame terus, mau jadi apa dia besok gedenya?", sering kan denger begitu? Ya, karena mata orang itu buta, kecuali sama materi. Semua disepadankan dengan materi. Lu kaya, punya rumah, mobil, motor, itu langsung dibilang hebat sama orang. Padahal, dia banting tulang, dia pusing tiap bulan nyicil kredit rumah, mobil, motor. Ya, meskipun gak semua orang kaya gitu sih.

Ok, kalo menurut lu orang kaya itu udah enak, gimana dengan quality time? Sama keluarga terutama. Lu bisa liat deh, banyak orang rela jauh dari orang tua demi kerjaan,  yang gajinya wah, keluar pulau, dan akhirnya belum tentu setahun sekali bisa pulang ke rumah.

Menurut lu, banyak orang-orang yang "mati" karena passion dia? Gue mau ngambil contoh deh pemain DOTA yang sukses ikut turnamen dan duitnya numpuk. Sumail Syed Hassan, pemain tim Evil Geniuses. Umur masih 15 belas tahun udah jadi salah satu pemain yang disegani. Dan kemarin di salah satu turnamen terbesar di DOTA dia bawa pulang 1,3 juta dollar. Ya, cuma dari game, passion dia, yang dia perjuangin. Dia orang Pakistan yang akhirnya ke nemuin "rumah"nya di AS.
Ini namanya SumaiL, ngegame gak selamanya negatif.

Lain contoh, lu kenal sama Youtuber ini? Paul Wallace. Gak kenal? Kalo Supercars of London? Dia ini pemuda asli Inggris yang akhirnya bisa beli mobil setelah 5-6 tahun jadi Youtuber. Tau upload apa dia di Youtube? Cuma modal kamera hp, ngerekamin video mobil-mobil keren di jalan. Kurang kerjaan? Tapi nyatanya mobil seharga hampir Rp 1 milliar kebeli. Dia tiap bulan dapet kucuran dana sekitar Rp 30an juta dari Youtube. Kebayang gak lewat kayak gitu doang bisa beli mobil dia sendiri, padahal awalnya cuma review mobil-mobil yang dia temuin di jalan.
Paul Wallace, cinta mobil jadi ya gitu deh.



Sekarang lu liat, banyak artis-artis sakit kerja diforsir buat duniawi aja, syuting nyaris 24 jam tiap hari dan akhirnya sakit berbulan-bulan, lu tau lah siapa yang gue maksud. Bandingin.

Pernah gak sih lu baca berita "Si A meninggal dunia karena kelaparan, ia diketahui bekerja sebagai penulis, dan gajinya ternyata kecil dan tidak cukup untuk membeli makan. Padahal menjadi penulis adalah cita-citanya." Haha ada gak sih yang kayak gitu?

Ok, cukup buat pandangan gue tentang passion. Sekarang masuk ke pendapatan. Sekarang lu lulus sekolah, lulus kuliah, nyari kerja, mikir tentang gaji gak? Bakal dapet gaji berapa di sini, gaji berapa di sana? Ya kan? Apa alasannya? Pengen bisa beli ini itu, bahagiain orang tua? Nice! Setidaknya lu punya tujuan hidup meskipun lu harus ngorbanin hidup lu. Masalahnya gue punya temen yang tiap tengah bulan keabisan duit gajian, saat gue tanyain alasannya kenapa abis melulu, dia cuma jawab, "Gak tau gue udah berusaha irit tapi tetep aja abis. Gue kerja mah duit abis yaudah, besok juga gajian lagi." Duh, please jangan kayak gitu pemikiriannya. Btw, temen gue ini cewek, ya lu taulah gimana. Haha

Kerja demi dapetin materi yang banyak bukan suatu hal yang haram kan? Seenggaknya lu berusaha, dan gak nyusain orang lain, itu lebih baik. Gue salut sama orang yang rela kerja keras demi buat nyambung hidup, terutama bertahun-tahun di tempat yang sama. Bokap gue contohnya, kerja udah puluhan tahun, udah 30an tahun tiap hari disitu-situ terus. Yang gue pikir, apa gak bosen, apa gak punya passion sih bokap gue dulu? Setelah gue pikir lagi, gue salah, mungkin bokap gue udah gak mikirin apa itu passion, karena bokap udah punya keluarga yang harus tiap hari dikasih makan meskipun cuma pake tempe. Ya, itu yang gue tangkep pada akhirnya. Itu yang bikin kenapa gue sama bokap kadang selisih pendapat karena gue kekeuh sama passion, dan bokap sama pendapatan.

Sejujurnya, kalo pendapatan yang akhirnya lu pilih buat lu seriusin, itu juga bakal bawa lu ke titik kesuksesan lu kok. Banyak orang-orang sukses yang mulai semua dari bawah. Dari gaji seujung kuku, sampe akhirnya seujung kuku lebih dikit, hehe gue becanda, sampe akhirnya kayak 20 kuku tangan sama kaki.

Kalo umur lu masih muda, ayo deh cepet-cepet matengin diri lu mau kemana sebenernya arah hidup lu? Semua gak ada yang jelek kok asal lu seriusin dan bener-bener jalaninnya. Yang penting satu, lu jangan ngebegal ya! Haha.. Yang terpenting jangan lupain Sang Pemberi Rizki. Ibadah harus jalan juga, sesibuk apapun lu.

Jalanin pilihan hidup lu pada akhirnya. Mau lu punya passion seluas jagat rayapun, kalo lu gak perjuangin itu, percuma. Apalagi kalo lu nantinya gak bisa ngembangin passion lu jadi suatu hal yang punya nilai, nantinya passion lu cuma bakal dihargai murah sama orang-orang diluar sana. Begitu juga kalo lu udah mau fokus ke pendapatan yang lu dapet, lu harus kerjain apa yang jadi tugas lu di tempat lu kerja sebaik yang lu bisa, nantinya lu pasti punya kesempatan buat naik dan berpendapatan lebih.

Perjuangin passion lu, selagi lu bisa. Dan saat lu yakin bisa gapai itu, jangan pernah berhenti apalagi mundur! Tapi, ada juga titik dimana lu bakal sadar kalo passion aja gak cukup, dunia ini materialistis. Lu bakal punya keluarga, yang pastinya harus makan setiap hari.

Friday 13 March 2015

Gue Revisi Tulisan Gue Sebelumnya!

What a shame, what a shame
Beautiful scars on critical veins
Come together, state of the art
We’ll never surrender the kids in the dark
The kids in the dark

Eh, gue kok malah nyanyi. Haha iya gue lagi sering denger lagu itu aja, single barunya All Time Low, Kids In The Dark.

Di tulisan gue sebelumnya, gue bilang ultah gue hampa. Sekarang gue mau sedikit revisi tulisan gue. Emang, masih ada kehampaan yang gue rasain. Adek cewek gue gak ngucapin, sepupu akhir jaman gue juga seolah gak peduli. Padahal gue nungguin banget mereka ngucapin. Tapi apa daya, udah kayak strager gini. Nyoba buat kontek juga gak ada respon.

Ok, revisinya, gue bahagia, sekaligus terharu. Mungkin ini gak penting banget tapi biar deh, baru kali ini setelah gue gede, ada orang diluar keluarga yang ngasih hadiah ulang tahun ke gue. Hadiahnya mah gak seberapa, cuma bundle hero DOTA. Pertama yang ngasih mba Ika, gue pikir awalnya dia becanda, katanya "tinggal pilih". Ternyata beneran, itu hadiah ultah buat gue. Kepengen sih itu bundlw Necrophos-nya tapi katanya belum ready yaudah dikasih bundle Morplhing. Yang kedua, tadi pagi, gue kaget banget buka DOTA ada gift, setelah gue liat ternyata dari Mbenk, katanya hadiah ultah. Pas gue buka bundle Mirana. Langsung histeris gue! Langsung gue chat dia, saking senengnya. Meskipun baru aja kemaren gue menang giveaway dan dapet bundle Mirana juga, sama malah sama hadiah dari Mbenk, tapi hadiah ultah itu jauh lebih berarti.

Sedikit gue ceritain tentang Mba Ika sama Mbenk ya. Mba Ika sendiri itu salah satu pemain DOTA yang punya tim Decoros Fatale. Orangnya asli, asik, baik, nyenengin banget lah kenal sama Mba Ika. Main bareng juga fun banget, ketawa cekikikan. Hmm, apa? Lu mau tau link steamnya? Kagak, gak gue kasih tau. Dulu gue juga gak dikasih tau sama Mba Ika, katanya rahasia. Tapi pas kemaren ngasih hadiah kan harus temenan, jadi sekarang ya jelas tau. Sorry, gue ngejaga privasi Mba Ika. Nanti kalo diijinin buat ngasih link steam, gue taruh di sini deh. Trus si Mbenk, nah ini nih adminnya grup DOTA 2 INDONESIA. Gue jadi deket sama Mbenk karena biasa nongkrong di grupnya. Grup yang ngasih gue banyak ilmu tentang DOTA, banyak temen, banyak hadiah dari giveaway, dan banyak kebahagiaan. Buat si Mbenk, ini gue kasih link steamnya di sini, dia jualan steam wallet tuh, yang mau mesen bisa sama Mbenk aja. Murah kok. Oh iya, gue baru inget, ada satu lagi yang ngasih hadiah buat gue, si Ryan. Ya, Ryan yang seperjuangan main DOTA bareng dari jaman gue masih di warnet. Dia ngasih serigalanya Lycan. Gak cuma itu, sebelumnya dia ngasih bundle Omni juga. Buat yang mau tau link steamnya Ryan, ini dia.

Oh, ya gue update nih, barusan in game DOTA dan ternyata dapet 1 hadiah lagi yaitu bundle Tidehunter. Setelah gue cek ternyata dari Gibrian. Haha ini si Gibrian kayaknya niat banget ngasih karena ngasihnya udah lewat 2 atau 3 hari. Si Gibrian ini gue kenal dari grup juga, anaknya asik sih makanya kalo di FB sering ngobrol, sering nongol dia di spostingan-postingan gue. LInknya Gibrian, ada di sini.

Pada akhirnya, gue cuma mau ngasih ucapan makasih buat hadiahnya. Bukan masalah nilai hadiahnya, tapi keikhlasan kalian bikin gue bahagia, dan bakal gue inget di ultah ke 21 gue, ada 4 orang yang ngasih hadiah hebat di hidup gue.

Gue lebih bahagia dengan hadiah kecil ini semua, karena dengan begitu gue bisa lebih bersyukur bahwa kebahagaan yang gue dapetin sebenarnya bukan ada di hadiah itu tapi di kekeluargaan yang gue rasain sekarang. Makasih Mba Ika, Mbenk, Ryan, Gibrian

Wednesday 11 March 2015

Hampa Lho Ultah Tahun Ini

Gak kerasa, hari ini gue ulang tahun lagi. 2015, tandanya gue sekarang 21. Dengerin lagu Happy Birthday-nya The Click Five kayaknya pas. Lagian, seperti yang lalu, gak pernah ada yang nyanyiin lagu Happy Birthday ke gue.. Ngenes anjir! Haha

Jujur sih, tau ini hampa banget.. Biasanya bulan maret gue di kampung, nyempetin pulang pas ulang tahun. Eh sekarang masih di Jakarta. Padahal, udah gak kerja lagi. Sebenernya kalo mau pulang dari kemarin sih bisa, cuma ada rasa males, enak di Jakarta, main DOTA terus. Kalo di kampung susah jaringannya.

Masalah kerjaan, jujur gue sebenernya pengen di kampung dulu sampe lebaran, balik ke warnet dulu lah, lumayan juga punya gaji daripada kayak sekarang. Asli pusing. Gue fokus ke bisnis, belum ada yang bisa diajak serius, meskipun banyak yang punya wacana ini itu. Ya buat gue, semua useless lah kalo cuma ngomong doang.

Lupain aja itu. Makin pusing ntar kalo dipikir. Gue cuma mau buang unek-unek aja. Tahun ini, ultah gue hampa. Mantan udah merit, padahal tahun kemarin meskipun udah putus, seharian tuh main sama mantan.. Haha. Sekarang gue nungguin beberapa orang buat ngucapin ultah ke gue, ternyata gak ngucapin. Asli, gak ngerti, kenapa sekarang jadi kayak gini.

Dulu kita deket lho, ketawa bareng, sekarang mah boro-boro. Paling juga ngeliatin fotonya aja. Foto yang pas dia senyum bikin adem, dan pas ketawa bikin melting.

Happy birthday bro! gak ada salahnya ngucapin ultah ke diri sendiri kok. Haha gila!

Monday 26 January 2015

Nano Nano Awal Tahun

Ini tulisan pertama gue di 2015 ya? Oh bukan, barusan gue ngecek, kemaren gue nulis cerita psikopat. Itu tulisan gue buat ikut giveaway di grup DOTA, gue bikinnya 1 jam, dibuang sayang, jadi gue post. Haha

Di awal tahun ini, seperti yang gue bilang di atas, Nano Nano banget. Banyak banget hal-hal yang kayak permen Nano Nano, manis asem asin, cuma hidup gue di awal tahun ini ada pahitnya. Mulai dari duit ilang, tempat kerja dipindah, gue kecelakaan, andro remuk, berantem sama doi juga. Tapi ada juga yang jadi "obat", apa? DOTA. Gue dapet project di DOTA, sama gue bikin project sendiri. Ya tapi tetep aja, pahitnya masih berasa awal tahun ini, meskipun DOTA itu manisnya ngelebihin madu.

Pas gue nulis ini, gue lagi mewek. Cengeng banget gue, tapi biarin lah. Gue lagi drop banget. Ini doi kenapa lagi? Berantem kemaren masa masih aja ngefek sampe sekarang. Speechless banget gue ini, mau nulis apa gue ya. Kabur semua yang tadi mau gue tulis gara-gara statusnya yang barusan dia bikin.

Sejak kecelakaan kemaren, gue sebenernya masih belum sembuh total. Kayak ada yang lain dari diri gue. Badan kadang masih sakit, malem pas tidur yang biasanya gerah, sekarang selalu kedinginan, yang biasa gak pake selimut, sekarang selimutan. Mata gue juga perih banget tiap kena air, bahkan cuma buat cuci muka, pas gue liat ada yang aneh di mata gue, jelas karena kecelakaan ini, tapi yaudah biarin lah, gue masih bisa ngeliat ini. Tapi ini mata sekarang lagi netesin air mata, berasa gimana perihnya, cuci muka yang airnya gak kena mata aja perih, lah ini banjir air di matanya. Ya cuma gara-gara doi lah, siapa lagi yang bisa bikin gue jadi "gila" gini. Makhluk paling ngeselin tapi juga ngangenin.

By the way, barusan mantan gue sms bokap bilang mau merit. Duh, apa lagi ini. Baru juga lulus sekolah, belum bisa nyenengin orang tua udah mau merit aja. Ah bodo lah, mantan udah masuk tong sampah.

Besok senen, bukannya semangat malah drop gini. Gak ngerti harus gimana. Gue kayaknya harus belajar buat apa-apa sendiri. Bahkan buat sekedar senyum, gue gak bisa maksa orang lain buat mancing senyum gue. Gue sendiri yang harus senyum, sesakit dan sepahit apapun yang gue rasain saat itu.

Gue harap semua baik-baik aja. Makasih ya blog, udah mau jadi tempat curhat gue meskipun lu gak bisa kasih kata-kata penyemangat, lu udah ngasih tempat yang cukup buat unek-unek gue kali ini.

Be strong, dude. Even she doesn't care with you anymore.

Tuesday 6 January 2015

Psikopat Bodoh!

"Wanita ini siapa?" pertanyaan yang terlintas di kepalaku.. Seketika aku bergidik melihat linggis di tangannya.. Aku tahu, aku belum sadar sepenuhnya, tapi aku paham betul bahwa wanita yang sedang menjambakku saat ini ingin segera membunuhku..
Aku harus berpikir cepat.. Pintu itu, ya itulah satu2nya cara untuk aku keluar dari sini.. Tapi bagaimana? Obat bius ini belum hilang sepenuhnya, aku harus mengulur waktu..
"Siapa dirimu? Nampaknya kau ingin membunuhku? Haha kebetulan sekali, aku sudah muak dengan hidupku ini!" kataku dengan nada sedatar dan sesantai mungkin..
Aku tahu psikopat ini bisa aku taklukkan, yang aku perlukan hanya waktu, mengulur selama mungkin sampai kesadaranku pulih dan rasa lemas ini hilang.. Bius ini, takkan bertahan lama, aku sudah siuman, giliranku untuk bertahan.
"Aku tahu psikopat sepertimu ingin membunuh dengan cara yang tak biasa.. Pernahkah kau mencoba membunuh seseorang dengan membuatnya mati kelaparan? Aku berani bertaruh, kau belum pernah melakukannya.. Kau pasti menginginkan aku merasakan penyiksaan yg amat pedih.. Inilah saat yg tepat.. Kau bisa membunuhku secara perlahan, cukup tinggalkan aku di sini, jangan berikan aku makan dan minum sedikitpun.. Kembalilah 1 minggu lagi, dan kau akan melihatku mati dan bahkan membusuk.."
Aku tak tahu harus bagaimana lagi, setidaknya perkataanku tadi bisa membuatnya pergi, sehingga saat aku pulih sepenuhnya nanti, aku bisa beraksi kabur dari tempat sialan ini dan wanita brengsek itu..